Lanjut ke konten

anak bantu indy … 021210

Desember 2, 2010

Petrosea diuntungkan bisnis batu bara
OLEH BAMBANG P. JATMIKO & IRVIN AVRIANO A.

Bisnis Indonesia

Petrosea hingga akhir kuar tal III/2010 membukukan laba bersih US$29,03 juta.

Gozco siapkan dana akuisisi lahan sawit
JAKARTA: PT Petrosea Tbk hingga akhir kuartal III/ 2010 membukukan laba bersih US$29,03 juta, atau meroket 572,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang merugi bersih US$6,14 juta. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan kemarin diketahui kenaikan laba bersih itu disumbang oleh keuntungan kurs sebesar US$1,08 juta, dari kondisi sebelumnya yang rugi US$3,96 juta.

Kontribusi kenaikan laba bersih juga disumbang oleh turunnya beban bunga perseroan. Hingga akhir September, beban bunga yang harus dibayar Petrosea sebesar US$2,33 juta, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu masih US$3,24 juta.

Jumlah utang Petrosea hingga akhir September 2010 sebesar US$100,8 juta, atau mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan akhir kuartal III/2009 sebesar US$129,76 juta.

Di sisi pendapatan, perseroan membukukan kenaikan tipis 3,06% menjadi US$135,9 juta, dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$131,86 juta.

Kontribusi terbesar Petrosea berasal dari bisnis kontraktor tambang batu bara, yang nilainya mencapai US$114,29 juta. Jumlah ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$104,97 juta. Sejauh ini perusahaan tambang batu bara yang menggunakan jasa Petrosea adalah PT Santan Batubara Pratama Coal, yang hingga akhir September lalu membayar jasa penambangan sebesar US$52,11 juta kepada perseroan.

Selain itu, perusahaan lain yang juga menjadi klien Petrosea adalah PT Santan Batubara yang membayar jasa kontraktor pertambangan ke perseroan sebesar US$31,23 juta, serta PT Adimitra Baratama Nusantara yang sebesar US$30,95 juta.

Sementara itu, PT Sanga Coal Indonesia yang pada tahun lalu menjadi klien Petrosea, saat ini tidak lagi menggunakan jasa perusahaan ini.

Pendapatan lainnya berasal dari jasa sebesar US$17,55 juta, serta rekayasa dan konstruksi sebesar US$4,04 juta.

Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk selaku induk usaha Petrosea, Dedy Happy Hardi saat dikonfirmasi mengenai kinerja perseroan, tidak bersedia menjawab.

Petrosea merupakan emiten yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan rekayasa konstruksi. Sejauh ini beberapa perusahaan batu bara menjadi klien perseroan, yang di antaranya Gunung Bayan, Adimitra Baratama Nusantara, serta Santan Batubara.

Hingga saat ini perseroan menjalankan kontrak sebesar US$672 juta, dan dari jumlah itu sebesar US$315 berasal dari Gunung Bayan.

Manajemen Indika diketahui berencana memecah nilai saham (stock split) Petrosea dengan rasio 1:10, sebelum dilakukan secondary offering terhadap perusahaan kontraktor pertambangan itu.

Saham Petrosea yang beredar di pasar saat ini hanya tinggal 1,45 %
atau setara dengan 100,86 juta saham, menyusul pengambilalihan 98,55% saham perseroan oleh Indika pada tahun lalu.
Tambahan aset Sementara itu, PT Gozco Plantations Tbk menjajaki pilihan untuk mengakuisisi lahan sawit baru pada tahun depan yang dapat menjadi tambahan asetnya.

Direktur Gozco Kreisna Dewantara Gozali mengatakan perseroan menjajaki untuk menggunakan dana kasnya dan pinjaman yang baru didapatkan dari PT Bank Mandiri Tbk untuk mengakuisisi lahan itu sekaligus belanja modal tahun depan.

Dia mengatakan perseroan masih memiliki dana kas, yang sekitar Rp300 miliar, dan pinjaman yang baru didapatkan dari Bank Mandiri sebesar Rp594,35 miliar.

“Kami sedang mengkaji untuk menggunakan kas internal dan pinjaman itu untuk akuisisi dan belanja modal,“ ujarnya kepada Bisnis.

Perseroan baru saja mendapatkan pinjaman dana dari Bank Mandiri yang terdiri dari Rp375 miliar dengan tujuan untuk penanaman lahan milik anak usaha perseroan, PT Golden Blossom Sumatra dan Rp219,35 miliar untuk penanaman petani plasma.

Dia mengatakan perseroan masih menunggu tawaran untuk lahan perkebunan baru itu, mengingat saat ini lahan baru yang sudah memiliki kebun siap panen dan dapat menghasilkan pendapatan.

“Kalau kami punya kesiapan dana, setidaknya kami bisa selangkah lebih maju dibandingkan perusahaan lain untuk mengakuisisi lahan.“ (bambang.
jatmiko@bisnis.co.id/irvin.avriano@ bisnis.co.id)

From → Seputar Indy

Tinggalkan sebuah Komentar

Tinggalkan komentar